Eksistensi Dendang Melayu sebagai Kawasan Wisata Kota Batam
Kata Kunci:
Dendang Melayu, Wisatawan, Fasilitas, Daya Tarik, Kelembagaan, TransportasiAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana eksistensi kawasan Dendang Melayu yang ditinjau pada aspek: fasilitas, daya tarik, transportasi dan kelembagaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan analisis data kualitatif dan mengikuti konsep Miles dan Huberman yang dikenal dengan model interaktif melalui beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan eksistensi kawasan Dendang Melayu sebagai Objek Wisata Kota Batam dilihat dari pengelolaannya telah mengalami perubahan walaupun masih ditemukan beberapa masalah. Kawasan Dendang Melayu telah didukung oleh sarana transportasi, kelembagaan, daya tarik dan fasilitas. Namun beberapa hal yang masih harus diperbaiki adalah fasilitas dan daya tarik yang tidak hanya bergantung pada alam saja melainkan modifikasi lainnya. Kehadiran wisatawan merupakan proses menikmati produk yang ditawarkan oleh sebuah destinasi. Ketika wisatawan mengunjungi Kawasan Dendang Melayu, disaat bersamaan juga akan membutuhkan pelayanan transportasi, fasilitas, makanan, souvenir, informasi, acara atau kegiatan dan sebagainya. Para wisatawan tidak hanya mencari kesenangan liburan semata, tetapi tentu juga menuntut kualitas dari apa yang mereka bayarkan. Dengan demikian eksistensi kawasan Dendang Melayu sangat bergantung pada kombinasi pengelolaan antara daya tarik, transportasi, fasilitas dan kelembagaan.
Referensi
Aini, Hurul; Yuliani, F. (2015). Strategi Pengembangan Objek Wisata Unggulan Hapanasan Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rokan Hulu. JOM, 2, 1–10. Retrieved from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/5036/4918
Batampos.co.id. (2018). Dendang Melayu Disukai Sekaligus Dikeluhkan. Batampos.co.id. Batam. Retrieved fromhttps://batampos.co.id/2018/12/28/dendang-melayu-disukai-sekaligus-dikeluhkan/. Diakses pada tanggal 30 Januari 2019
Bungin, Burhan. (2015). Komunikasi Pemasaran (Pemasaran dan Brand Destinasi). Jakarta: Kencana
Martíneza, R. M., Galvánb, M.O., & Lafuentec, A.M.G. (2014). Public Policies and Tourism Marketing (An Analysis of The Competitiveness on Tourism in Morelia, Mexico and Alcala de Henares, Spain). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 148, 146-152.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.07.028
Pender, L., & Sharpley, R. (2005). The Management of Tourism. London, England: Sage Publications.
Primadany, S. R. M. R. (2013). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk). Jurnal Administrasi Publk (JAP), 1, 135–143. Retrieved from http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/126
Richardson, J. I., & Fluker, M. (2004). Understanding and Managing Tourism. Australia: Pearson Education Australia
Szpilkoa, D. (2015). The Future of Tourism Development in the Podlaskie Voivodeship. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 213, 977-984. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.514
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandug: Alfabeta
Țîțua, Mihail Aurel; Răuleaa, Andreea Simina; Țîțu, Ștefan. (2016). Measuring Service Quality in Tourism Industry. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 221, 294 – 301. https://doi.org/doi:10.1016/j.sbspro.2016.05.118
Utama, I. G. B. R. (2014). Pengantar Industri Pariwisata : Tantangan dan Peluang Bisnis Kreatif. Yogyakarta: Deepublish
Youcheng, W., & Pizam, A. (2011). Destination Marketing and Destination marketing and management: theories and applications. England: CABI
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2019 Prosiding
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.