Struktur dan Fungsi Pantun Pembuka dan Penutup Majlis dalam Adat Melayu

Penulis

  • Zia Hisni Mubarak Universitas Putera Batam

Kata Kunci:

Struktur Pantun, Fungsi Pantun, Pantun Pembuka, Penutup Majlis

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat struktur dan fungsi pantun pembuka dan penutup majlis. Penelitian ini merupakan suatu kajian pustaka yang mengkaji data dari literatur yang sudah tersedia. Untuk menganalisis pantun dilakukan beberapa proses seperti membaca dan melakukan analisis pada struktur dan fungsi pantun. Data kemudian dideskripsikan secara kualitatif dan diinterpretasikan ke dalam pemahaman nilai kebudayaan suku Melayu yang sarat dengan pesan moral. Data terdiri dari 16 pantun, 7 pantun pembuka dan 9 pantun penutup majlis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pantun pembuka dan penutup majlis adalah berima silang a-b-a-b yang terdiri atas 4 baris dimana 2 baris di awal merupakan sampiran dan 2 baris di akhir merupakan isi pantun. Masing-masing baris terdiri dari 3 sampai 6 kata dengan suku kata yang terdiri dari 8 hingga 12 suku kata, namun ada satu isi pantun yang memiliki 18 suku kata. Sedangkan nilai-nilai kearifan lokal yang ditemukan adalah berdasarkan fungsi pantun tersebut yang terdiri dari 5 fungsi utama yaitu fungsi didaktif, estetis, moralitas, rekreatif dan religious.

Referensi

Andriani, T. (2012). Pantun dalam kehidupan Melayu (Pendekatan historis dan antropologis). Jurnal Sosial Budaya, 9(2), 195–211. Retrieved from http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/view/383
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2005). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Dedy, S. (2018). Ragam hiburan meriahkan kenduri seni Melayu di Engku Putri Batam 1-3 November 2018. Retrieved from https://www.wartakepri.co.id/2018/11/02/ragam-hiburan-meriahkan-kenduri-seni-melayu-di-engku-putri-batam-1-3-november-2018/
Gay, L. ., Mills, G. E., & Airasian, P. (2009). Educational research: Competencies for analysis and applications. New Jersey: Pearson Education.
Murti, F. N. (2017). Jejak pesona pantun di dunia (Suatu tinjauan diakronik-komparatif). In Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global (pp. 543–558). Jember.
Muslimah. (2013). Hakikat dan sistem nilai dalam konteks pendidikan (Sistem nilai: keluarga, masyarakat, kebudayaan, dan agama). Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 7(2), 164–180.
Musthafa, B. (2014). Seven issues and dilemmas in literature teaching in EFL context: Lessons from Indonesia. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 4(2), 136–145. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17509/ijal.v4i2.690
Neldawati, Ermanto, & Juita, N. (2015). Nilai-nilai pendidikan karakter dalam pantun badondong masyarakat desa Tanjung Bungo kecamatan Kampar Timur kabupaten Kampar. Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pembelajaran, 3(1), 69–83. Retrieved from http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bsp/article/view/4912
Novianti, N. (2016). English literature teaching: An Indonesian context. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 6(1), 42–49. https://doi.org/dx.doi.org/10.17509/ijal.v6i1.2660
Pangesti, M. D. (2014). Buku pintar pantun: Peribahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Nusantara Indonesia.
Sadikin, M. (2010). Kumpulan Sastra Indonesia: Pantun puisi majas peribahasa kata mutiara (Edisi Terl). Jakarta: Gudang Ilmu.
Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukmawan, S. (2015). Menyemai benih cinta sastra. Malang: UB Press.
Tafifin, M. (2015). Kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP negeri 52 Konawe Selatan. Jurnal Humanika, 3(15). Retrieved from http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/view/587

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-01-27

Cara Mengutip

Mubarak, Z. H. (2021). Struktur dan Fungsi Pantun Pembuka dan Penutup Majlis dalam Adat Melayu. Prosiding, 3, 168–173. Diambil dari https://forum.upbatam.ac.id/index.php/prosiding/article/view/3633

Terbitan

Bagian

Articles