Gangguan Berbahasa Pada Penderita Strok Suatu Kajian: Neurolinguistik
Kata Kunci:
Gangguan; Neurolinguistik; Strok.Abstrak
Kajian neurolinguistik adalah suatu kajian di mana manusia bagaimana memperoleh bahasa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tataran mana fonem yang dilafalkan oleh responden. Teori yang digunakan adalah teori neurolinguistik yang digagas oleh Claudia Galluzzia dan kawan-kawan. Sementara itu, metode pengumpulan data adalah metode simak dengan menggunakan teknik rekam. Di samping itu, untuk menganlisis data ini, penulis menggunakan metode agih atau metode konstribusi dengan menggunakan teknik dasar bagi unsur langsung. Teknik terdiri tersebut dari teknik pelesapan, teknik ganti atau teknik penambahan, Setelah analisis dilakukan maka didapatkanlah hasil. Adapun hasil penelitian ini antara lain adalah proses ganti lebih dominan dijumpai pada tuturan responden dan proses dominan yang kedua adalah proses pelesapan dan yang terakhir adalah proses penambahan. Riancian hasil penelitian ini adalah: proses pelesapan terdapat 5 kali, proses penambahan terdapat sebanyak 4 kali sedangkan proses ganti terdapat 11 kali. Secara persentase dari hasil tersebut adalah proses pelesapan terdapat 25% (dua puluh lima persen), proses penambahan terdiri dari 20% (dua puluh persen), sedangkan proses ganti terdapat sebanyak 55% (lima puluh lima persen) dengan menggunakan rumus sebagai berikut jumlah masalah dibagi dengan total masalah dikali 100 persen.
Referensi
Claudia Galluzzia, Ivana Burecaa, Cecilia Guarigliaa, b, Cristina Romanic. (2015). Phonological simplifications, apraxia of speech and the interaction between phonological and phonetic processing. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 71, 64–83.
Johan, M. (2016). Gangguan Pelafalan Fonem Terhadap Anak-Anak (Balita) Suatu Kajian: Neurolinguistik. BASIS, Volume.4.(1), 71–80.
Johan, M. (2017). Terapan Penggunaan Fonem Pada Anak Yang Berusia Di Bawah Lima Tahun “Suatu Kajian Neuro Linguistik.” Cakrawala Bahasa-Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, Issn 2089-6115, 6(1), 1–144.
Kendall, D. L., Rosenbek, J. C., Heilman, K. M., Conway, T., Klenberg, K., Gonzalez, L. J., & Nadeau, S. E. (2008). Phoneme-based rehabilitation of anomia in aphasia, 105, 1–17. https://doi.org/10.1016/j.bandl.2007.11.007
New, A. B., Robin, D. A., Parkinson, A. L., Duffy, J. R., Mcneil, M. R., Piguet, O., … Ballard, K. J. (2015). NeuroImage : Clinical Altered resting-state network connectivity in stroke patients with and without apraxia of speech. YNICL, 8, 429–439. https://doi.org/10.1016/j.nicl.2015.03.013
Polanowska, K. E., & Pietrzyk-krawczyk, I. (2016). ScienceDirect Post-stroke pure apraxia of speech – A rare experience. Journal of Dermatological Science, 2–8. https://doi.org/10.1016/j.pjnns.2016.08.005
Skipper, J. I., Devlin, J. T., & Lametti, D. R. (2017). The hearing ear is always found close to the speaking tongue: Review of the role of the motor system in speech perception. Brain and Language. https://doi.org/10.1016/j.bandl.2016.10.004
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa, Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Penerbit Duta Wacana University Press.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2018 Prosiding
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.