Perbedaan Data Antropometri Statis Suku Batak Dan Jawa
Kata Kunci:
Antropometri, Suku, StatisAbstrak
Antropometri merupakan suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain sebuah produk. Produk yang didesain dengan mempertimbangan antropometri manusia akan meningkatkan performansi dan produktifitas kerja, serta mengurangi frekwensi kecelakaan kerja. Kenyataan menunjukan bahwa terdapat perbedaan atribut/ukuran fisik antara satu manusia dengan manusia yang lain. Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang lain dikarenakan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi data antropometri, salah satunya dari ras/suku. Kota Batam adalah sebuah Kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan diantaranya adalah dari suku Batak dan Jawa. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ukuran antropometri antara suku Batak dan Jawa. Data antropometri yang diukur adalah data antropometri statis dengan mengukur 36 ukuran dimensi tubuh suku Batak dan Jawa terhadap 100 respenden dari masing-masing suku. Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 36 dimensi tubuh yang diukur dan dilakukan perbandingannya didapat bahwa 17 dimensi tubuh antara suku Batak dan Jawa berbeda sedangan 19 lainnya sama. Adapun data antropometri yang berbeda adalah tinggi siku, tinggi pinggul, tinggi tulang ruas, tinggi ujung jari, tinggi dalam posisi duduk, tinggi mata dalam posisi duduk, tinggi bahu dalam posisi duduk, tinggi siku dalam posisi duduk, lebar bahu bagian atas, panjang lengan atas, panjang lengan bawah, panjang bahu gengganman tangan kedepan, panjang rentangan tangan kesamping, panjang rentangan siku dan panjang genggaman tangan kedepan.
Referensi
Goh, L. G. H., Dhaliwal, S. S., Welborn, T. A., Lee, A. H., & Della, P. R. (2014). Ethnicity and the association between anthropometric indices of obesity and cardiovascular risk in women : a cross-sectional study. 1–9. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2013-004702
Jaruwan Klamklay, Yodpijitb, A. S. N., & Pattersonc, P. E. (2008). Anthropometry of the southern Thai population. Journals & Books International Journal of Industrial Ergonomics, 38(1). https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ergon.2007.09.001
Kroemer, & Grandjean, E. (2005). Fitting the task to the human: a Textbook of Occupational Ergonomics (Fifth edit). London: Taylor and Francis Publisher.
S. Wignjosoebroto. (2003). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Guna Widya.
Soetisna, H. R., Mahachandra, M., & Widyanti, A. (2014). Data Antropometri Anak Sebagai Upaya Awal Penentuan Standar Ukuran Pakaian Anak ( Clothing Size ) Indonesia. Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI, 103–108.
Sutalaksana, & Iftikar, Z. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB.
Tan Kay Chuan, Hartono, M., & Kumar, N. (2010). Anthropometry of the Singaporean and Indonesian populations. International Journal of Industrial Ergonomics, 40(4). https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ergon.2010.05.001
Umami, M. K. (2017). Pengukuran Antropometri Untuk Desain Peralatan Yang Terkait Dengan Telinga : Sebuah Survei Pendahuluan. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Kedirgantaraan (SENATIK), III.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2019 Prosiding
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.